Masukan No Peserta | |
No Peserta : | |
Nama Peserta : | |
Mata Pelajaran : | |
Asal sekolah : | |
Status : | |
Gerak Jalan tingkat Kecamatan
Grup Canibal Desa Ranuagung Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo ikut memeriahkan HUT RI ke-67.Semangat!!!
This is default Kontak Kami slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default Kontak Kami slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default Kontak Kami slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default Kontak Kami slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
PENGUMUMAN HASIL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 RAYON 116 UNIVERSITAS JEMBER
UKG Online Gelombang Kedua
[ uploader: am ]22 August 2012 13:31:55
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan UKG online gelombang kedua pada bulan Oktober 2012. Peserta UKG online akan dilakukan validasi dan verifikasi data terlebih dahulu oleh Badan PSDMPK-PMP melalui LPMP dan Dinas Kabupaten/Kota. Peserta diharapkan melakukan pemutakhiran datanya di dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. Data-data yang harus di cek kebenarannya meliputi No Peserta Sertifikasi, NUPTK, Mata Pelajaran Yang akan diujikan, jenjang dan TUK (tempat Uji Kompetensi). Pemutakhiran data sangat penting agar pada saat ujian peserta dapat mengikuti ujian dengan soal yang sesuai dengan bidang sertifikasinya. Pemutakhiran data peserta di dinas pendidikan kabupaten/kota serentak akan dimulai pada tanggal 15 September - 16 September 2012
Raih Cita-Cita dengan Bidikmisi
Yogyakarta --- Bercerita tentang Phillip Anggo Krisbiantoro adalah bertemu dengan remaja yang kritis, penuh semangat, dan optimis. Lahir dari ibu yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan ayah seorang kuli bangunan, tidak menyurutkan Phillip untuk memiliki cita-cita dan meraihnya.
Dengan mata berkaca-kaca, Phillip bertutur kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengenai pengalamannya meraih Bidikmisi.
"Dulu saya tidak seberuntung teman-teman untuk masuk Universitas Gajah Mada (UGM)" kata Phillip saat menghadiri Silaturahmi Mendikbud dengan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di UGM, Yogyakarta.
Pemuda berusia 19 tahun ini terkenang saat orang tuanya melarang melanjutkan kuliah karena alasan tidak punya uang. Awalnya, Phillip meminta uang Rp 150.000 untuk mendaftar ke UGM. Dengan alasan himpitan ekonomi, kedua orang tua tidak memberikan. Tidak hilang akal, Phillip kemudian mencoba cari jalan keluar dengan meminjam kepada guru Biologi. "Saya dikasi Rp 150.000, langsung saya daftar," terangnya. Seusai mendaftar, Phillip ternyata lulus seleksi.
"Saya langsung bercerita kepada orang tua, tapi saya sedih karena orang tua tidak mendukung karena tidak punya uang," ujar Phillip terbata-bata.
Perlahan-lahan ia sudah melupakan keinginan untuk berkuliah. Di sela-sela keputusasaannya, muncul secercah harapan dari tetangga yang memberikan pinjaman. "Puji Tuhan, ada yang beri pinjaman dan (pinjaman) itu dapat lunas karena saya dapat Bidikmisi," ujarnya.
Pasca Bidik Misi
Phillip menganggap, masuk UGM dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi bukanlah cita-cita akhir dia. "Saya mau menjadi rektor sepuluh kali lebih hebat dari Pak Pratikno," ujarnya penuh semangat.
Untuk meraih cita-cita itu, remaja usia 19 tahun ini mengaku sangat penuh perjuangan. "Walau dapat Bidikmisi, makan saya masih kurang karena saya harus membagi uang Bidikmisi dengan adik-adik saya," terangnya. "Jadi, beasiswa 600 ribu itu saya bagi dua untuk biaya sekolah ketiga adik saya, dan biaya hidup saya," kata Phillip.
Di akhir cerita, Phillip berpesan kepada 300-an teman-teman yang juga peraih beasiswa Bidikmisi. "Semangat saja untuk teman-teman. Jangan kalah dari saya yang hanya anak seorang pembantu rumah tangga, dan kuli bangunan," tutupnya. Silaturahmi Mendikbud dengan mahasiswa peraih Bidikmisi di UGM ini juga dihadiri oleh 300-an mahasiswa peraih Bidikmisi. (GG)
SIlabus BIND Bernilai Karakter
Ibu Bapak Guru pembina mata pelajaran Bahasa Indonesia, kini pembelajaran menghendaki muatan nilai karakter kebangsaan. Untuk itu, Ibu Bapak pasti membutuhkan Silabus yang didalamnya terdapat muatan nilai karakter. Ibu Bapak bisa mengunduh di sini. mudah-mudahan model ini berkenan dan silakan diedit sesuai kebutuhan Ibu Bapak. Selamat berjuangan semoga sukses menyertai putra-putri Ibu Bapak.
Jika Ibu Bapak menghendaki model RPP berkarakter, maka bisa diunduh di sini. Selamat mencoba.
Permendikbud Antikekerasan Solusi Cegah Tawuran Pelajar
Yogyakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menunjukkan keseriusannya dalam menangani kekerasan di kalangan siswa. Keseriusan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) mengenai kekerasan di kalangan siswa yang sedang dimatangkan.
Nuh menjelaskan substansi Permendikbud akan berupa tindakan-tindakan pencegahan kekerasan. "Nanti, ada semacam standar operasional prosedur pencegahan kekerasan, dan apa saja yang dilakukan apabila sudah sampai terjadi kekerasan," terang Nuh.
Kebijakan itu akan melibatkan pihak siswa, institusi, guru, kepala sekolah, tenaga pendidik, dinas pendidikan, dan orang tua. Pemilihan pihak-pihak tersebut berdasarkan pertimbangan keberadaan sekolah sebagai institusi terbuka yang juga bagian dari masyarakat. "Kekerasan di sekolah terjadi karena kumpulan dari suatu peristiwa, bukan sekolah steril dari kekerasan dan tiba-tiba muncul ke permukaan," jelas Nuh saat ditemui seusai meresmikan pembukaan Planetarium Taman Pintar Jogjakarta, Rabu malam (3/10).
Penegakkan Disiplin
Kedisiplinan di kalangan pelajar sangatlah penting untuk mencegah terjadi kekerasan pada pelajar. Mendikbud berharap Permendikbud tersebut dapat menjadi instrumen penegakkan disiplin. "Permen itu dapat jadi instrumen tegakkan disiplin tapi sebelumnya perlu check and balance sektor pendidikan," ujarnya. Nuh pun menambahkan, agar jangan sampai terjadi ketika sudah ada peraturannya, siswa malah tidak tahu. (GG)
Tumbuhkan Apresiasi Budaya Melalui Kemah Budaya Nasional
Jakarta --- Pendidikan dan penanaman karakter sejak dini melalui penerapan nilai-nilai keteladanan yang berakar pada agama, budaya, kewarganegaraan, dan budi pekerti perlu dilakukan terhadap generasi muda. Hal tersebut penting supaya generasi muda mampu mengenail, memahami, dan memebrikan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya. Karena itulah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Dirjen Kebudayaan, menggelar Kemah Budaya Nasional 2012.
Kemah Budaya Nasional ini akan berlangsung pada minggu kedua November 2012 di Polewali Mandar, Mamuju, Sulawesi Barat, dan diikuti anggota gerakan Pramuka Penggalang dari seluruh Indonesia. Demikian dijelaskan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, saat menggelar jumpa pers di Gedung A Kemdikbud, Jumat (5/10) siang. Dalam jumpa pers tersebut, Wamendikbud didampingi Bupati Polewali Mandar, Ali Baal Masdar.
Kemah Budaya Nasional sebelumnya sudah berlangsung dua kali, yaitu di Gianyar, Bali, pada tahun 2005 dan di Pacitan, Jawa Timur, pada tahun 2009. Kegiatan Kemah Budaya Nasional 2012 diikuti anggota gerakan Pramuka Penggalang dari 33 provinsi, di mana setiap provinsi mengirimkan satu regu yang terdiri dari enam orang, dengan satu orang pendamping. Khusus Provinsi Sulawesi Barat sebagai tuan rumah, pesertanya sebanyak 200 orang.
Dalam Kemah Budaya Nasional yang berlangsung selama lima hari nanti, peserta akan mengikuti tiga jenis kegiatan, yaitu kegiatan pengantar, kegiatan inti, dan kegiatan pelengkap. Kegiatan Pengantar meliputi pembukaan, orientasi, permainan persaudaraan, dan temu tokoh/budayawan. Kegiatan Inti di antaranya permainan tradisional, kreativitas kerajinan tangan, gelar kesenian, lomba kuliner tradisional, dongeng cerita rakyat, dan karnaval budaya. Sementara Kegiatan Pelengkap meliputi bakti masyarakat, malam api unggun, dan penutupan.
Melalui Kemah Budaya Nasional, peserta diharapkan bisa saling berbagi dan mencerdaskan melalui komunikasi, serta menjalin jejaring melalui pertemuan. Selanjutnya mereka juga diharapkan bisa kembali ke daerah asal dan berproses mengolah kekayaan budayanya untuk kepentingan pengembangan budaya bangsa yang lebih luas. (DM)